Kanker Paru-paru

Label:

 Kanker paru-paru terjadi karena pertumbuhan sel-sel yang tidak terkendali pada jaringan dalam paru-paru. Jika sel-sel tersebut tidak segera ditangani, dapat menyebar ke seluruh paru-paru bahkan jaringan di sekitar paru-paru. Gejala orang yang menderita kanker paru-paru yaitu batuk disertai darah, berat badan berkurang drastis, napas menjadi pendek, dan sakit pada bagian dada.

Sekitar 85% kasus kanker paru-paru disebabkan oleh merokok dalam jangka waktu yang lama, sedangkan 10-15% kasus terjadi pada orang yang tidak pernah merokok. Kanker paru-paru pada orang yang tidak merokok dapat diakibatkan karena kombinasi faktor keturunan dan faktor lingkungan, misalnya menghirup debu asbes dan udara yang terpolusi, termasuk akibat menjadi perokok pasif.


Sumber: buku paket IPA kelas 8 semester 2 kurikulum 2013

Asma

Label:

 Asma merupakan salah satu kelainan yang menyerang saluran pernapasan. Asma dapat disebabkan oleh faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang dapat menyebabkan asma diantaranya masuknya zat pemicu alergi (alergen) dalam tubuh, misalnya asap rokok, debu, bulu hewan peliharaan, dan lain-lain. Masuknya alergen, akan memicu tubuh untuk menghasilkan senyawa kimia seperti prostaglandin dan histamin. Senyawa kimia tersebutlah yang dapat memicu penyempitan saluran pernapasan. 


Penyempitan yang terjadi pada saluran pernapasan menyebabkan penderita kesulitan untuk menghirup cukup oksigen. Penderita asma akan mengalami batuk, napas berbunyi, napas pendek, dan sesak napas. Oleh karena itu, penderita asma harus berhati-hati, dan menghindari keadaan atau benda-benda yang dapat memicu asma.


Penyebab dan Gejala Asma

Meskipun penyebabnya belum diketahui secara pasti, ada beberapa hal yang kerap menjadi pemicu asma, yaitu:

• Asap rokok

• Debu

• Bulu hewan

• Udara dingin

• Infeksi virus

• Paparan zat kimia

Sejumlah pemicu tersebut dapat menimbulkan keluhan pada penderita asma, seperti sulit bernapas, batuk, mengi, dan rasa nyeri atau sesak di dada.


Pengobatan dan Pencegahan Asma

Pengobatan asma dapat akan disesuaikan dengan kondisi pasien. Tujuannya adalah untuk meredakan gejala asma, mencegah kekambuhan gejala, serta mengurangi pembengkakan dan penyempitan pada saluran pernapasan. Metodenya bisa berupa pemberian obat-obatan atau operasi.

Meski sulit dicegah, ada upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya serangan asma, antara lain dengan:

• Menjalani vaksinasi influenza dan pneumonia secara teratur

• Mengetahui pemicu munculnya gejala asma dan menghindarinya

• Melakukan pemeriksaan ke dokter bila gejala tidak juga membaik setelah menjalani pengobatan


Sumber:
https://www.alodokter.com/asma
Buku paket IPA kelas 8 semester 2 kurikulum 2013

Tuberculosis (TBC)

Label:

 Penyakit TBC disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Selain menginfeksi paru-paru, bakteri ini juga dapat menginfeksi bagian lain dari tubuh. Ketika bakteri tersebut masuk ke dalam paru-paru, bakteri akan menyebabkaninfeksi sehingga memicu sistem imun untuk bergerak menuju area yang terinfeksi dan segera “memakan” bakteri tersebut agar tidakmenyebar luas. Jika sistem imun lemah, maka bakteri dapat masuk ke dalam peredaran darah dan sistem limfa untuk menginfeksi organ lain.


Gejala Tuberkulosis

Selain menimbulkan gejala berupa batuk yang berlangsung lama, penderita TBC juga akan merasakan beberapa gejala lain, seperti:

• Demam

• Lemas

• Berat badan turun

• Tidak nafsu makan

• Nyeri dada

• Berkeringat di malam hari


Pencegahan Tuberkulosis

TBC dapat dicegah dengan pemberian vaksin BCG yang disarankan dilakukan sebelum bayi berusia 2 bulan. Selain itu, pencegahan juga dapat dilakukan dengan cara:

• Mengenakan masker saat berada di tempat ramai.

• Tutupi mulut saat bersin, batuk, dan tertawa.

• Tidak membuang dahak atau meludah sembarangan.


Sumber: 
https://www.alodokter.com/tuberkulosis
Buku paket IPA kelas 8 semester 2 kurikulum 2013


Pneumonia

Label:

 Pneumonia merupakan infeksi pada bronkiolus dan alveolus. Penyebab terjadinya pneumonia, antara lain karena infeksi dari virus, bakteri, jamur, dan parasit lainnya. Namun, umumnya disebabkan olch bakteri Streptococcus pneumoniae. Pada paru-paru penderita pneumonia terdapat cairan yang kental. Cairan tersebut dapat mengganggu pertukaran gas pada paru-paru. Hal ini menyebabkan oksigen yang diserap oleh darah menjadi kurang.


Gejala dari penyakit pneumonia yaitu demam, batuk berdahak, tidak enak badan, sakit pada bagian dada, dan terkadang mengalami kesulitan bernapas. Penyakit pneumonia dapat ditularkan melalui udara ketika penderita pneumonia batuk maupun bersin. Oleh karena itu, ketika kamu pergi ke rumah sakit untuk menjenguk teman atau saudara yang dirawat di rumah sakit, sebaiknya kamu menggunakan masker. Penanganan pneumonia dapat dilakukan dengan memberikan antibiotik, obat pembuat saluran napas menjadi lebar (bronkodilator), terapi oksigen, dan penyedotan cairan dalam paru-paru. Gambar 8.12 merupakan perbandingan antara alveolus orang sehat dengan alveolus penderita pneumonia.


Sumber: buku paket IPA kelas 8 semester 2 kurikulum 2013

Faringitis

Label:

 Faringitis adalah infeksi pada faring oleh kuman penyakit, seperti virus, bakteri, maupun jamur. Virus yang dapat menyebabkan faringitis misalnya, Adenovirus, Orthomyxovirus, Rhinovirus, dan Coronavirus. Banyak bakteri yang dapat menginfeksi faring, salah satunya yaitu Streptococcus pyogenes. Selain disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, dan jamur, faringitis juga dapat disebabkan oleh zat kimia yang dapat mengiritasi jaringan pada faring. Faringitis merupakan penyebab umum sakit tenggorokan. Orang yang menderita faringitis biasanya disertai dengan radang tonsil (amandel), yang menyebabkan rasa nyeri saat menelan makanan. Penanganan faringitis yaitu dengan memberi antibiotik dan anti-fungi untuk membunuh bakteri serta jamur yang menginfeksi faring. Selain itu, tentu harus ditambah dengan mengonsumsi makanan yang bergizi, agar sistem pertahanan tubuh menjadi lebih kuat.


Sumber: buku paket IPA kelas 8 semester 2 kurikulum 2013

Tonsilitis

Label:

 Secara normal, tonsil (amandel) akan menyaring virus dan bakteri yang akan masuk ke dalam tubuh bersamaan dengan makanan atau udara. Apabila daya tahan tubuh dalam kondisi lemah, virus dan bakteri akan menginfeksi tonsil sehingga dapat menyebabkan penyakit tonsilitis. Gejala tonsilitis yaitu sakit tenggorokan, tonsil mengalami peradangan, batuk, sakit kepala, sakit pada bagian leher atau telinga, dan demam. Virus yang dapat menyebabkan tonsilitis yaitu Adenovirus, Rhinovirus, Influenza, dan Corona virus. Golongan bakteri yang menyebabkan tonsilitis pada umumnya bakteri Streptococcus.

Tonsilitis


Sumber: buku paket IPA kelas 8 semester 2 kurikulum 2013

Influenza

Label:

 Flu atau influenza adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan. Penyakit ini biasanya datang secara tiba-tiba dan berlangsung selama 7-10 hari. Influenza merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi Infulenza virus.

Pada negara-negara beriklim sedang, influenza biasanya terjadi secara musiman pada saat memasuki musim dingin atau penghujan. Sementara itu, di negara-negara beriklim tropis, kondisi ini mungkin dapat terjadi sepanjang tahun.


Bagi orang tua, balita, dan orang dengan imunitas lemah, kondisi ini bisa berlangsung lebih parah, bahkan kadang berisiko mengakibatkan kematian akibat komplikasi yang muncul.

Tipe lain dari influenza adalah flu babi (HIN1), flu burung (H5N1, H7N9), dan lain-lain.

Gejala umum influenza yaitu, demam dengan suhu lebih dari 39°C, pilek, bersin-bersin, batuk, sakit kepala, sakit otot, dan rongga hidung terasa gatal. Dengan kondisi hidung tersumbat, penderita influenza akan kesulitan untuk bernapas. Virus influenza keluar dari tubuh seseorang bersamaan dengan batuk dan pilek, kemudian disebarkan melalui udara. Selain itu, virus juga dapat menular ketika seseorang menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus, kemudian orang tersebut menyentuh mulut dan mata. Agar kamu tidak mudah tertular virus influenza, sebaiknya kamu selalu menggunakan masker ketika berkendaraan dan rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun sebelum makan.

Sumber: https://hellosehat.com/pernapasan/flu/pengertian-flu/?amp=1
Buku paket IPA kelas 8 semester 2 kurikulum 2013

Volume Pernapasan

Label:

Volume udara yang digunakan dalam proses pernapasan ada beberapa macam sebagai berikut.

a. Volume tidal, yaitu volume udara yang keluar masuk paru-paru saat tubuh melakukan inspirasi atau ekspirasi biasa (normal), volumenya sekitar 500 mL.


b. Volume cadangan ekspirasi, merupakan volume udara yang masih dapat dikeluarkan secara maksimal dari paru-paru setelah melakukan ekspirasi biasa. Volume cadangan ekspirasi sekitar 1.500 mL.


c. Volume cadangan inspirasi, yaitu volume udara yang masih dapat dimasukkan ke dalam paru-paru setelah melakukan inspirasi secara biasa. Volume cadangan inspirasi sekitar 1.500 mL.


Sumber: https://akupintar.id/belajar/-/online/materi/8/ipa/sistem-pernapasan-manusia/4502123

Frekuensi Pernapasan

Label:

Beberapa faktor yang memengaruhi frekuensi pernapasan di antaranya adalah jenis kelamin, posisi tubuh, dan kegiatan tubuh. Selain itu ada beberapa faktor lainnya seperti umur dan suhu tubuh.

Umur, pada umumnya semakin bertambah umur seseorang maka semakin rendah frekuensi pernapasannya. Hal ini berhubungan erat dengan makin berkurangnya proporsi kebutuhan energinya.

Jenis kelamin, pada umumnya laki-laki lebih banyak bergerak sehingga lebih banyak memerlukan energi. Kebutuhan oksigen dan produksi CO2 pada laki-laki juga lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa proses metabolisme pada laki-laki jauh lebih tinggi daripada perempuan.

Suhu tubuh, semakin tinggi suhu tubuh maka semakin cepat frekuensi pernapasannya. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan proses metabolisme di dalam tubuh, sehingga diperlukan peningkatan pemasukan oksigen dan pengeluaran CO2.

Posisi tubuh, posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap frekuensi pernapasan. Hal ini berkaitan dengan beban yang harus ditanggung oleh organ tubuh. Pada saat posisi tubuh berdiri, otot-otot kaki akan berkontraksi untuk menghasilkan tenaga yang dibutuhkan tubuh untuk tetap tegak berdiri. Sedangkan pada saat posisi tubuh duduk atau berbaring, beban berat tubuh disangga oleh sebagian besar tubuh sehingga tubuh tidak membutuhkan banyak energi, dengan demikian frekuensi pernapasannya rendah.

Kegiatan atau aktivitas tubuh, orang yang melakukan aktivitas memerlukan lebih banyak energi dibandingkan dengan orang yang tidak melakukan aktivitas seperti duduk santai atau tiduran. Ketika tubuh memerlukan banyak energi maka tubuh perlu lebih banyak oksigen sehingga frekuensi pernapasan meningkat.

Sumber: https://akupintar.id/belajar/-/online/materi/8/ipa/sistem-pernapasan-manusia/4502123

Mekanisme Pernapasan Manusia

Label:

Pada saat kamu bernapas berlangsung dua mekanisme, yaitu menghirup udara (inhalasi/inspirasi) dan mengembuskan udara (ekshalasi/ekspirasi) yang melibatkan pertukaran udara antara atmosfer dengan alveolus paru-paru. Pada saat melakukan mekanisme pernapasan terjadi kerja sama antara otot dada, tulang rusuk, otot perut, dan diafragma. Diafragma adalah otot yang terdapat di antara rongga dada dan rongga perut.

Pada saat inspirasi, diafragma dan otot dada berkontraksi, volume rongga dada membesar, paru-paru mengembang, dan udara masuk ke paru-paru. Pada saat ekspirasi, diafragma dan otot dada berelaksasi, volume rongga dada kembali normal, paru-paru kembali normal, dan udara keluar dari paru-paru. Satu kali pernapasan terdiri atas satu kali inspirasi dan satu kali ekspirasi. Berdasarkan aktivitas otot-otot pernapasan, bernapas dengan membesarkan dan mengecilkan volume rongga dada disebut pernapasan dada. Begitu juga jika kita membesarkan dan mengecilkan volume rongga perut, disebut pernapasan perut.

Sumber: https://akupintar.id/belajar/-/online/materi/8/ipa/sistem-pernapasan-manusia/4502123


Organ Pernapasan Manusia

Label:

Sistem pernapasan manusia tersusun atas hidung, faring (tekak), laring (ruang suara), trakea (tenggorokan), bronkus, dan paru-paru. Gambar di bawah menunjukkan susunan organ-organ dalam sistem pernapasan. Organ penyusun sistem pernapasan tersebut dapat dikelompokkan berdasarkan struktur maupun fungsinya. Secara struktural, sistem pernapasan tersusun atas dua bagian utama. 

1. Sistem pernapasan bagian atas, meliputi hidung dan faring.

2. Sistem pernapasan bagian bawah, meliputi laring, trakea, bronkus, dan paru-paru.
Secara fungsional, sistem pernapasan tersusun atas dua bagian utama.

Zona penghubung, tersusun atas serangkaian rongga dan saluran yang saling terhubung baik di luar maupun di dalam paru-paru. Bagian penghubung, meliputi hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan bronkiolus. Fungsi dari bagian penghubung yaitu menyaring, menghangatkan, dan melembapkan udara serta menyalurkan udara menuju paru-paru

Zona respirasi, tersusun atas jaringan dalam paru-paru yang berperan dalam pertukaran gas yaitu alveolus. 


a. Hidung
Hidung merupakan organ pernapasan yang langsung berhubungan dengan udara luar. Hidung dilengkapi dengan rambut-rambut hidung, selaput lendir, dan konka. Rambut-rambut hidung berfungsi untukmenyaring partikel debu atau kotoran yang masuk bersama udara. Selaput lendir sebagai perangkap benda asing yang masuk terhirupsaat bernapas, misalnya debu, virus, dan bakteri. Konka mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menyamakan suhu udara yang terhirup dari luar dengan suhu tubuh atau menghangatkan udara yangmasuk ke paru-paru.

b. Faring
Faring merupakan organ pernapasan yang terletak di belakang (posterior) rongga hidung hingga rongga mulut dan di atas laring (superior). Dinding faring, tersusun atas otot rangka yang dilapisi oleh membran mukosa. Kontraksi dari otot rangka tersebut membantu dalam proses menelan makanan. Faring berfungsisebagai jalur masuk udara dan makanan, ruang resonansi suara, serta tempat tonsil yang berpartisipasi pada reaksi kekebalan tubuh dalam melawan benda asing.


c. Laring
Laring atau ruang suara merupakan organ pernapasan yangmenghubungkan faring dengan trakea. Di dalam laring terdapat epiglotis dan pita suara. Epiglotis berupa katup tulangrawan yang berbentuk seperti daun dilapisi oleh sel-sel epitel, berfungsi untuk menutup laring sewaktu menelan makanan atau minuman. Apabila ada partikel kecil seperti debu, asap, makanan, atau minuman yang masuk ke dalam laring akan terjadi refleks batuk, yang berfungsi
untuk mengeluarkan partikel tersebut dari laring.
Udara yang melewati laring dapat menggetarkan pita suara, sehingga dihasilkan gelombang suara. Gelombang suara ini dapat diatur untuk menghasilkan berbagai bunyi dengan cara mengatur kolom udara pada faring, rongga hidung, dan mulut. Tinggi rendahnya suara dikontrololeh tegangan pita suara. Apabila pita suara tegang akibat tertarik olehotot, pita suara akan bergetar lebih cepat dan dihasilkan nada suara yang tinggi. Berkurangnya tegangan pada pita suara akan menyebabkanpita suara bergetar lebih lamban, sehingga menghasilkan nada suara yang rendah. Akibat adanya hormon androgen (hormon kelamin pria),pita suara pada pria biasanya lebih tebal dan lebih panjang, sehingga pita suara akan bergetar lebih lamban. Hal ini yang menyebabkan nadasuara pria memiliki rentang nada yang lebih rendah daripada rentangnada suara wanita.

d. Trakea
Udara yang telah masuk ke laring selanjutnya masuk ke trakea (batang tenggorokan). Trakea adalah saluran yang menghubungkan laring dengan bronkus. Trakea memiliki panjang sekitar 10-12 cm dengan lebar 2 cm. Dindingnya tersusun dari cincin-cincin tulang rawan dan selaput lendir yang terdiri atas jaringan epitelium bersilia. Fungsi silia pada dinding trakea untuk menyaring benda-benda asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan.

e. Bronkus 
Pada bagian paling dasar dari trakea, trakea bercabang menjadi dua. Percabangan trakea tersebut disebut dengan bronkus, masingmasing bronkus memasuki paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Struktur bronkus hampir sama dengan trakea, tetapi lebih sempit. Bentuk tulang rawan bronkus tidak teratur, tetapi berselang-seling dengan otot polos.

f. Bronkiolus
Di dalam paru-paru bronkus bercabang-cabang lagi. Bronkiolus merupakan cabang-cabang kecil dari bronkus. Pada ujung-ujung bronkiolus terdapat gelembung-gelembung yang sangat kecil dan berdinding tipis yang disebut alveolus (jamak = alveoli).

g. Paru-Paru
Paru-paru merupakan alat pernapasan utama. Paru-paru terbagimenjadi dua bagian, yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yangterdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh selaput rangkap dua yang disebutpleura. Pleura berupa kantung tertutup yang berisi cairan limfa. Pleura berfungsi melindungi paru-paru dari gesekan saat mengembang danmengempis. Di dalam paru-paru terdapat bagian yang berperan dalampertukaran gas oksigen dan gas karbon dioksida yaitu alveolus.

h. Alveolus
Dinding alveolus tersusun atas satu lapis jaringan epitel pipih. Struktur yang demikian memudahkan molekulmolekul gas melaluinya. Dinding alveolus berbatasan dengan pembuluh kapiler darah, sehingga gas-gas dalam alveolus dapat dengan mudah mengalami pertukaran dengan gas-gas yang ada di dalam darah. Adanya gelembung-gelembung alveolus memungkinkan pertambahan luas permukaan untuk proses pertukaran gas. Luas permukaan alveolus 100 kali luas permukaan tubuh manusia. Besarnya luas permukaan seluruh alveolus dalam paru-paru menyebabkan penyerapan oksigen lebih efisien.



Sumber:
https://akupintar.id/belajar/-/online/materi/8/ipa/sistem-pernapasan-manusia/4502123
Buku paket IPA kelas 8 semester 2 kurikulum 2013

Tekanan Gas pada Proses Pernapasan Manusia

Label:

Di dalam paru-paru tepatnya di alveolus terjadi pertukaran antaraoksigen (O2) dan karbon dioksida (C02). Setiap menit paru-paru dapatmenyerap sekitar 250 mL O2 dan mengeluarkan sebanyak 200 mL C02. Proses pertukaran antara O2 dengan CO2 terjadi secara difusi, yaituproses perpindahan zat terlarut dari daerah yang memiliki konsentrasidan tekanan parsial tinggi ke daerah yang memiliki konsentrasi dan tekanan parsial rendah.

Tekanan parsial adalah tekanan yang diberikan oleh gas tertentudalam campuran gas tersebut. Pada bagian ini yang dimaksud dengan tekanan parsial adalah tekanan O2 dan CO2 yang terlarut di dalam darah. Tekanan parsial O2 diberi simbol PO2, sedangkan tekanan parsial CO2 diberi simbol PCO2. Pada sistem peredaran darah, tekananparsial antara O2 dan CO2 bervariasi pada setiap organ. Darah yangmasuk ke paru-paru melalui arteri pulmonalis memiliki PO2 yang lebih rendah dan PCO2 yang lebih tinggi daripada udara di dalam alveoli (alveoli merupakan jamak dari alveolus).

Pada saat darah memasuki kapiler alveoli, CO2 yang terkandung dalam darah berdifusi menuju alveoli dan O2 yang terkandung dalam udara di alveoli berdifusi ke dalam darah. Akibatnya PO2 dalam darah menjadi naik (banyak mengandung oksigen) dan PCO2 dalam darah menjadi turun (sedikit mengandung karbondioksida). Darah tersebut selanjutnya menuju ke jantung, kemudian dipompa ke seluruh bagiantubuh. Pada saat darah tiba di jaringan tubuh, O2 dalam darah tersebut mengalami difusi menuju jaringan tubuh. Kandungan CO2 dalam jaringan tubuh lebih besar dari pada kandungan CO2 dalam darah, sehingga CO2 dalam jaringan tubuh mengalami difusi ke dalam darah.Setelah melepaskan O2 dan membawa CO2 dari jaringan tubuh, darahkembali menuju jantung dan dipompa lagi ke paru-paru. Perhatikan Gambar 7.23!


Gambar 7.23 Difusi Gas pada Proses Pernapasan Manusia

Sumber: buku paket IPA kelas 8 semester 2 kurikulum 2013


Tekanan Darah pada Sistem Peredaran Darah Manusia

Label:

Tekanan Darah pada Sistem Peredaran Darah Manusia. Darah pada manusia berfungsi untuk mengedarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh bagian tubuh melalui pembuluh darah . Peredaran darah agar mencapai ke seluruh bagian tubuh memerlukan tekanan. Tekanan yang terdapat pada pembuluh darah memiliki prinsip kerja seperti hukum Pascal. Hal ini karena tekanan pada pembuluh darah merupakan tekanan yang berada pada ruang tertutup.

Tekanan pada pembuluh darah berprinsip kerja seperti hukum pascal. Ketika antung memompa darah, darah mendapat dorongan sehingga dapat mengalir melalui pembuluh darah kemudian memberi dorongan pada pembuluh darah yang disebut tekanan darah.

Agar tekanan darah tetap terjaga, maka pembuluh darah harus terisi penuh oleh darah. Bila terjadi kehilangan darah akibat kecelakaan atau penyakit, tekanan darah dapat hilang, sehingga darah tidak dapat mengalir menuju sel-sel di seluruh tubuh. Akibatnya, sel-sel tubuh akan mati karena tidak mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi.

Tekanan darah diukur menggunakan alat sphygmomanometer atau tensimeter.

Pengukuran Tekanan darah

Tekanan darah diukur dalam pembuluh nadi (arteri) yang terdapat di lengan atas. Tekanan darah yang normal berkisar antara 120/80 mmHg.

Angka pertama disebut angka sistol menunjukkan tekanan saat bilik berkontraksi dan darah terdorong keluar dari bilik jantung melalui pembuluh arteri.

Angka kedua disebut angka diastole yaitu yang lebih rendah adalah hasil pengukuran tekanan saat bilik relaksasi dan darah masuk menuju bilik jantung, tepat sebelum bilik-bilik ini berkontraksi lagi,

Menurut Pascal tekanan yang diberikan kepada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan besar yang sama. Dengan demikian, tekanan darah yang berada pada bagian aorta, akan sama dengan tekanan yang ada pada arteri atau pembuluh nadi yang ada di lengan atas atau di bagian tubuh yang lainnya.

Sumber: https://gurune.net/tekanan-darah-pada-sistem-peredaran-darah-manusia-materi-ipa-smp-kelas-8/

Pengangkutan Air dan Nutrisi pada Tumbuhan

Label:

Tumbuhan memiliki jaringan pengangkut yaitu xylem dan floem.

Ilustrasi pengangkutan air masuk kedalam akar

Air dan mineral dari dalam tanah akan diserap oleh akar kemudian diangkut melalui xylem ke bagian batang dan daun tumbuhan. Sedangkan zat makanan hasil fotosintesis akan diangkut oleh floem dari daun ke bagian lain tumbuhan yang memerlukan

Air diserap oleh rambut – rambut akar kemudian masuk ke sel epidermis melalui osmosis. Selanjutnya, air akan melalui korteks. Dari korteks air kemudian melalui endodermis dan perisikel. Selanjutnya air masuk ke jaringan xylem yang berada di akar. Selanjutnya air akan bergerak ke xylem batang dan xylem daun.

Air dan mineral dari dalam tanah akan diserap oleh akar kemudian diangkut melalui xylem ke bagian batang dan daun tumbuhan. Sedangkan zat makanan hasil fotosintesis akan diangkut oleh floem dari daun ke bagian lain tumbuhan yang memerlukan

Air diserap oleh rambut – rambut akar kemudian masuk ke sel epidermis melalui osmosis. Selanjutnya, air akan melalui korteks. Dari korteks air kemudian melalui endodermis dan perisikel. Selanjutnya air masuk ke jaringan xylem yang berada di akar. Selanjutnya air akan bergerak ke xylem batang dan xylem daun.

Ilustrasi pengangkutan air dari akar menuju daun : 

 Air dapat diangkut naik ke daun dan diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan karena adanya daya kapilaritas batang yang dipengaruhi oleh gaya kohesi dan adhesi.

Kohesi adalah kecenderungan molekul untuk berikatan dengan molekul lain yang sejenis. 

Adhesi adalah kecenderungan molekul untuk berikatan dengan molekul lain yang tak sejenis.

Melalui gaya adhesi, molekul air membentuk ikatan yang lemah dengan dinding pembuluh. Melalui gaya kohesi akan terjadi ikatan antara satu molekul air dengan molekul air lainnya. Hal ini akan menyebabkan terjadinya tarik-menarik antara molekul air yang satu dengan molekul air lainnya di sepanjang pembuluh xylem.

Proses fotosintesis membutuhkan air. Didaun, air mengalami penguapan (transpirasi). Penggunaan air oleh daun akan menyebabkan terjadinya tarikan terhadap air dalam xilem sehingga air didalam akar dapat naik ke daun.

Ilustrasi pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan

Semua bagian tumbuhan memerlukan nutrisi. Agar kebutuhan nutrisi di setiap bagian tumbuhan terpenuhi, maka dibutuhkan suatu proses pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis berupa gula dan asam amino ke seluruh tubuh tumbuhan. Nutrisi tumbuhan berupa gula dan asam amino hasil fotosintesis yang diedarkan oleh jaringan floem. Pengangkutan hasil fotosintesis dimulai dari daun (daerah berkonsentrasi gula tinggi) menuju ke seluruh tubuh (daerah berkonsentrasi gula rendah) dengan bantuan sirkulasi air yang mengalir melalui xilem dan floem.

Sumber: https://gurune.net/pengangkutan-air-dan-nutrisi-pada-tumbuhan-materi-ipa-smp-kelas-8/

Tekanan Gas

Label:

Tekanan gas merupakan tekanan yang terjadi pada suatu gas yang disebabkan baik oleh faktor alam maupun faktor buatan. Seluruh planet bumi dilapisi oleh suatu lapisan udara tipis yang memiliki berat tertentu. Berat udara yang melapisi permukaan bumi ini juga dipengaruhi oleh adanya gaya tarik gravitasi bumi. Setiap apapun yang memiliki bobot atau berat maka tentu memiliki tekanan sebagaimana gas.

Tekanan gas atau dikenal juga sebagai tekanan udara menunjukkan besar gaya yang diberikan (F) per satuan luas tertentu (A). Untuk mengukur kekuatan cairan termasuk gas maka digunakanlah rumus tekanan. Tekanan udara juga berkaitan dengan satuan suhu dan volumenya.

Ketika air dalam enlemeyer ditutup dengan balon karet kemudian dipanaskan akan membuat balon karet mengembang. Ini terjadi karena partikel gas dalam enlemeyer menerima kalor dari pemanasan, akibatnya gerakan partikel gas dalam enlemeyer semakin cepat dan terjadilah pemuaian sehingga tekanannya besar. 

Tekanan dalam enlemeyer diteruskan sama besar menuju balon, sehingga tekanan didalam balon lebih besar daripada tekanan gas diluar balon yang mengakibatkan balon mengembang. Berikut ilustrasi balon karet dan air dalam enlemeyer: 

(a): balon karet dan air dingin dalam enlemeyer, (b): balon karet dan enlemeyer berisi air panas


Sumber: 

1. https://wirahadie.com/tekanan-zat-dan-penerapannya/

2. https://theinsidemag.com/tekanan-gas/



Tekanan Zat Cair

Label:

 Tekanan Zat Cair

Tekanan zat cair juga disebut tekanan hidrostatis adalah tekanan yang terjadi di bawah air. Hal utama yang memengaruhi tekanan hidrostatis adalah kedalaman, massa jenis zat cair, dan gaya gravitasi pada tempat tersebut. Semakin dalam zat cair, semakin besar tekanan yang dihasilkan. Semakin besar massa jenis zat cair, semakin besar pula tekanan yang dihasilkan. Tekanan hidrostatis cukup penting dalam merancang berbagai struktur bangunan dalam penampungan air, misalnya pembangunan bendungan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Pada zat cair, gaya (F) disebabkan oleh berat zat cair (W) yang berada diatas benda, sehingga :

Karena berat
(W) = m × g 
m = ρ × V 
V = h × A 

Dengan :
P = tekanan (N/m²)
m = massa benda (kg)
ρ = massa jenis zat cair (kg/m³)
g = percepatan gravitasi (m/s²)
h = tinggi zat cair (m)
V = volume zat cair (m³)

Tekanan zat cair memiliki dua hukum, yaitu:

•Hukum archimedes

Hukum ini menjelaskan hubungan besarnya gaya yang diberikan zat cair terhadap benda yang berinteraksi dengannya. Bunyi hukum archimedes adalah zat cair akan memberikan gaya angkat terhadap suatu benda sebesar berat zat cair yang dipindahkan benda tersebut.

•Hukum pascal

Hukum pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan zat cair dalam ruang tertutuop diteruskan ke segala arah dengan sama besar.

Sumber: 
1. https://www.amongguru.com/materi-lengkap-tekanan-zat-cair-dilengkapi-gambar-dan-contohnya/

2. https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/03/070000669/tekanan-zat-pengertian-dan-jenisnya

3. https://wirahadie.com/tekanan-zat-dan-penerapannya/

Tekanan Zat Padat

Label:

Tekanan Zat Padat

Tekanan zat padat berbanding lurus dengan besar Gaya. Artinya, semakin besar Gaya (dorongan) yang diberikan, semakin besar juga tekanan yang dihasilkan. Sebaliknya, tekanan berbanding terbalik dengan Luas Bidang tekan. Maksudnya, semakin besar luas bidang tekan suatu benda maka semakin kecil tekanan yang dihasilkan. Itulah sebabnya mengapa atraksi sulap duduk di atas bangku yang memiliki banyak paku dapat dilakukan. Karena permukaan pakunya sangat luas, sehingga tekanannya lemah. Akibatnya paku tidak menancap ke bagian tubuh pesulapnya. Hal tersebut tentunya berbeda jika paku hanya menyelubungi sebagian kecil permukaan tubuh, apalagi hanya satu buah. Paku tersebut akan menembus tubuh karena tekanannya sangat kuat.

Rumus Tekanan Zat Padat

Konsep tekanan sama dengan penyebaran gaya pada luas suatu permukaan. Sehingga apabila gaya yang diberikan pada suatu benda (F) semakin besar, maka tekanan yang dihasilkan akan semakin besar. Sebaliknya, semakin luas permukaan suatu benda, tekanan yang dihasilkan semakin kecil.

Secara matematis, besaran tekanan dapat dituliskan dalam persamaan sebagai berikut.
(Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 6)

Sumber: https://serupa.id/tekanan-zat-padat-cair-gas-serta-penerapannya-dalam-kehidupan/

Blog Baruku

Label: , ,

Hai👋 Ini adalah pertama kalinya saya belajar membuat blog di sekolah. Pengalaman pertama saya dalam membuat blog yang akan saya gunakan untuk pembelajaran adalah merasa senang.

Saya berharap agar blog ini dapat berguna bagi kita semua. Terimakasih